
Three Arrow Capital yang disebut 3AC ditegur karena telah memberikan informasi palsu dan melebihi aset di bawah ambang batas manajemen dalam siaran persnya. Hal tersebut disampaikan Otoritas Regulasi Singapura, yakni Otoritas Moneter Singapura (MAS) pada hari Kamis.
MAS telah menyelidiki pelanggaran ini sejak Juni 2021. Teguran yang diberikan berkaitan dengan pelanggaran yang dilakukan 3AC karena sebelumnya tidak memberi tahu MAS pada April 2022.
3AC memiliki batas dalam mengelola aset karena pada Agustus 2013, Ia telah menerima status Perusahaan Pengelola Dana Terdaftar (RFMC). Dengan terdaftarnya 3AC pada RFMC hanya memungkinkan mereka untuk mengelola aset tidak lebih dari $250 juta.
3AC telah melampaui aset yang diizinkan untuk dikelola menurut RFMC antara Juli 2020 dan September 2020 serta antara November 2020 dan Agustus 2021.
Baca Juga : Polkadot Melakukan Peningkatan Tata Kelola Blockchain
Pada tahun 2021, 3AC menyampaikan informasi pada MAS tentang penggantian dana manajemen mereka dari Singapura ke entitas lain yang tidak terkait di Kepulauan Virgin, Inggris.
Tuan Su Zhu, Direktur 3AC menyampaikan argumennya bahwa MAS telah disesatkan 3AC karena perusahaan dan entitas offshore berbagi pemegang saham yang sama. Pada Februari 2022, sebagian dari aset dana milik 3AC masih dikelola di Singapura. Mereka menyampaikan pada MAS tentang niatnya untuk emngehentikan operasinya di Singapura mulai Juni 2022.
3AC juga terlambar menyampaikan informasi kepada MAS tentang perubahan dalam jabatan direktur dan kepemilikan saham direktur, yaitu Mr. Su Zhu dan Mr. Kyle Livingstone Davies.
Setelah itu, pengadilan Kepulauan Virgin di Inggris memerintahkan untuk melikuidasi hedge fund crypto, ada informasi baru terkait perusahaan dan kesalahan manajemen dana. MAS masih menggalli tentang permasalahan pelanggaran lebih lanjut yang dilakukan 3AC dari peraturan.
Sumber : coinpedia.org