Headlines

Token F2F Garapan Pemimpin Regional Afrika Selatan: Investor Belum Bisa Menarik Kembali Aset Mereka

Illust : Token F2F Afrika Selatan

Investor kripto Afrika Selatan menyuarakan keprihatinan tentang nasib investasi mereka karena tidak dapat menarik dana seperti yang dijanjikan setelah berinvestasi dalam Fight to Fame (token F2F). Tercatat lebih dari 2000 investor mengikuti proyek token F2F Afrika Selatan tersebut.

Menurut laporan IOL, token F2F adalah garapan dari perusahaan F2F Afrika Selatan milik Marius Fransman. Marius Fransman adalah seorang pemimpin regional resmi partai pemerintahan Afrika Selatan (ANC). Laporan dari media lain pula mengklaim bahwa ada lebih dari 2000 investor telah berinvestasi di perusahaan Fransman, di antaranya penulis, aktor, musisi, dan masih banyak lagi yang mengambil andil dalam proyek F2F tersebut.

Baca juga Investor Asal Afrika Selatan Mengusulkan akan Membeli 51% Saham Perusahaan Africrypt dengan Harga $5 Juta

Fransman dilaporan berencana menggunakan dana yang terkumpul untuk mempromosikan reality show tinju di TV internasional “Fight to Fame”. Pada laporan tersebut, perusahaan Frasman pula diklaim akan menyelenggarakan acara-acara hiburan besar di berbagai tempat seperti casino. Perusahaan F2F SA berencana untuk memastikan bahwa token F2F akan menjadi satu-satunya cara untuk mendapatkan tiket masuk ke tempat-tempat tersebut ataupun F2F digunakan sebagai pertukaran untuk chip judi.

Salah satu investor anonim mengutarakan kepada media bahwa masalah utama dimulai ketika investor tidak dapat mengakses dana mereka seperti yang dijanjikan perusahaan Fransman. Berdasarkan informasi yang telah dikumpulkan oleh investor anonim tersebut, ia mengungkapkan bahwa perusahaan F2F SA membuat sebuah janji untuk mengizikan para investor menarik aset mereka setelah sembilan bulan.

Kendati demikian, beredar permasalah seperti klaim investor anonim dan investor lainnya, muncul dugaan bahwa perusahaan F2F SA mengingkari janji tersebut. Perusahaan Fransman mengatakan kepada para investor bahwa mereka hanya berhak mendapatkan pinjaman sebagian dari investasi awal mereka.

Perubahan tak terduga dari syarat perjanjian investasi perusahaan F2F SA memicu ketakutan dan ketidakpastian di antara pemegang token F2F. Para investor tersebut beranggapan bahwa mereka mungkin tidak akan pernah mendapatkan aset mereka kembali secara utuh.

Beredarnya desas-desus token kepastian token F2F dan para pemegangnya, Marius Fransman menjawab kegelisahan mereka. Fransman mengklaim dan mengakui bahwa realitas permasalahan tersebut, tetapi ia menyalahkan kejadian tersebut karena dampak pandemi Coveid-19. Kepada salah satu media, Fransman menyampaikan:

“Ketidakpastian Covid-19 dan variannya membuat ICO tidak dapat terjadi ketika itu atau sekarang, setidaknya sampai pandemi mulai mereda atau hilang sepenuhnya. Beriringan dari jeda ini, F2F SA kini telah menerima permintaan dari berbagai individu yang ingin memilih keluar karena mereka memiliki pantangannya sendiri.”

Fransman menyatakan bahwa rencananya selama ini hanya mengizinkan individu untuk trading token mereka setelah peluncuran ICO (Initial Coin Offering). Namun, sekarang Fransman mengatakan bahwa perusahaannya bersedia mempertimbangkan pembelian kembali token F2F, berdasarkan kasus per kasus.

Sumber: https://coingape.com/south-african-crypto-investors-worry-status-funds-still-cant-withdraw-promised-f2f-sa/