Koleksi NFT mereka nantinya akan dijual di lelang yang akan diadakan pada 30 November. Semua uang yang terkumpul akan digunakan untuk pemulihan warisan budaya Ukraina.
Ini adalah misi utama META HISTORY, proyek NFT amal terbesar di Ukraina.Penjualan Vesa dan Zinaida ini juga akan menjadi lelang seni rupa META HISTORY pertama.
Selain itu, karya-karya sebelumnya dari beberapa seniman terkemuka Ukraina juga telah muncul di koleksi museum tersebut. Misalnya seperti edisi ke-2 dari “Warline” yang menampilkan karya seni Waone Manzhos, Sestry Feldman, Danya Shulipa, dan Irene Neyman.
Museum ini juga memiliki lelang yang sukses, di antaranya menjual piala NFT Eurovision seharga 500 ETH.
Baca Juga : Pablo Stanley Menunda Peluncuran NFT HumanKind karena Gejolak di Pasar Kripto akibat Drama FTX
Lelang seni itu sendiri adalah bagian dari rencana untuk meningkatkan ruang lingkup dan tingkat kegiatan museum, yang akan dilaksanakan bersama dengan Kementerian Kebudayaan Ukraina.
Tujuannya adalah mengubah NFT menjadi generator dunia baru menggantikan apa yang dihancurkan oleh perang di Ukraina. Karena di area di mana seni bertemu dengan blockchain, ada banyak pendiri, pembangun, investor, dan kreator luar biasa yang bersedia mendukung revolusi web3 dan seterusnya.
Vesa Kivinen sendiri akan menyediakan pelelangan salah satu karyanya yang penuh warna dan menghipnotis. Dia adalah seniman media campuran yang karyanya paling tepat didefinisikan sebagai “abstraksi Barat.” Ia menggabungkan lukisan cat minyak, lukisan tubuh, dan fotografi untuk menciptakan citranya.
Pembuat film, fotografer, pelukis, dan seniman Photoshop, Vesa membawa semua keterampilan ini ke jenis ekspresi baru.
Proses teknisnya melibatkan melukis di atas kanvas, melukis tubuh pada modelnya, memotret seluruh proses dari awal hingga akhir, mengambil lebih banyak foto di alam, dan kemudian menggabungkan semua gambar itu di Photoshop sebagai kolase.
Sumber : menafn.com