Visa dan Mastercard, dua perusahaan kartu kredit terbesar di dunia, sedang mengkaji kembali rencana mereka untuk masuk ke pasar kripto.
Pada awalnya, kedua perusahaan tersebut berniat untuk memperluas jangkauan bisnis mereka dengan menawarkan layanan pembayaran dalam bentuk kripto, seperti Bitcoin dan Ethereum.
Namun, kini tampaknya kedua perusahaan tersebut mempertimbangkan kembali keputusan mereka. Seorang sumber yang dekat dengan kedua perusahaan mengatakan bahwa mereka tengah mengevaluasi risiko yang terkait dengan investasi dalam kripto.
Salah satu risiko utama yang menjadi perhatian mereka adalah kestabilan harga kripto. Harga kripto, seperti Bitcoin, sangat volatil dan bisa naik atau turun secara drastis dalam waktu singkat. Hal ini dapat membuat bisnis kartu kredit yang bergantung pada kepastian harga menjadi terganggu.
Baca Juga : Menurut Berita, Elon Musk Berencana Akan Membentuk Tim Untuk Melawan ChatGPT
Selain itu, kedua perusahaan tersebut juga berpikir tentang regulasi yang belum jelas di pasar kripto. Pasar kripto belum sepenuhnya diatur oleh pemerintah, dan ini membuat bisnis yang terlibat dalam kripto menjadi rentan terhadap tindakan yang tidak terduga dari regulator.
Namun demikian, kedua perusahaan tersebut tidak sepenuhnya menutup pintu untuk bisnis kripto. Mereka masih terus mengkaji dan memantau pasar kripto untuk menentukan apakah ada peluang bisnis yang layak. Visa bahkan telah mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan program beta untuk transaksi kripto pada tahun 2022.
Kedua perusahaan tersebut sedang mempertimbangkan kembali rencana bisnis kripto mereka. Mereka menyadari bahwa pasar kripto masih sangat berisiko dan belum sepenuhnya diatur.
Namun, mereka masih terbuka untuk peluang bisnis yang muncul di masa depan. Jadi, para penggemar kripto harus tetap menunggu untuk melihat apakah Visa dan Mastercard akan benar-benar memasuki pasar kripto atau tidak.
Sumber : bitcoinist.com