
Data terbaru yang muncul tampaknya telah mengonfirmasi berakhirnya kegilaan NFT. Pusat decentralized app online DappRadar menunjukkan bahwa lalu lintas harian dan volume trading di OpenSea telah anjlok. Pada 27 Januari 2022, OpenSea sudah menampung hampir 55.000 pengguna yang melakukan lebih dari 110.000 transaksi yang menghasilkan total $207 juta. Namun, pada tanggal 29 Agustus, hanya ada 25.000 pengguna, 56.400 transaksi, dan menghasilkan $12 juta. Dengan drastisnya penurunan jumlah itu, terdapat penurunan sebanyak 94%% dalam volume trading-nya selama sembilan bulan terakhir.
Fortune juga baru-baru ini menunjukkan bahwa OpenSea saat ini memasuki tren bearish. Di sisi lain, Bitcoin telah turun 57% sejak awal 2022, sementara Ethereum turun 59% dalam rentang yang sama. Fortune juga mengutip harga dasar Bored Ape Yacht Club yang menunjukkan berakhirnya masa kejayaan OpenSea. Sesuai data dari CoinGecko, harga dasar BAYC saat ini adalah 72 ETH, jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan April dengan jumlah 153 ETH.
NFT dari proyek CryptoPunks juga turun 19% sejak mencetak titik tertinggi di bulan Juli. Padahal, Noah Davis dari Christie’s telah mengambil alih sebagai pemimpin proyek tersebut. Sebelumnya, pendiri Bored Ape Yacht Club telah mengakuisisi CryptoPunks dan Meebits. Ditambah lagi, mereka juga melakukan kemitraan dengan Tiffany untuk memproduksi perhiasan yang dikolaborasikan dengan NFT CryptoPunks.
Seorang juru bicara dari OpenSea juga telah menghubungi Fortune dan menunjukkan bahwa mereka tidak setuju dengan keputusan DappLabs untuk mengukur volume trading mereka dalam dolar. Pasalnya, angka-angka tersebut tidak hanya akan goyah di tangan aktivitas pengguna, tetapi juga dengan nilai mata uang kripto yang berfluktuasi.
Baca Juga : Harga DeGods Melonjak Menjelang Peluncuran Buzzy y00ts
Tetapi, seperti yang ditunjukkan Fortune, Dune Analytics juga memperlihatkan bahwa volume trading ETH masih turun 62% dari Mei hingga Juli, dan terus turun pada bulan Agustus. Selain Volume trading yang turun, pada bulan Juli, platform tersebut juga sempat memberhentikan 20% stafnya, dan hanya menyisakan 230 karyawan.
Sumber : news.artnet.com