Terkait dengan keamanan dalam ekosistem kripto, laporan terbaru dari Immunefi, platform keamanan blockchain, telah mengungkap fakta menarik yang menyoroti masalah utama dalam kehilangan kripto akibat eksploitasi pada tahun 2022.
Data yang dipublikasikan pada tanggal 15 November menggambarkan bahwa hampir separuh dari total kripto yang hilang karena eksploitasi Web3 sebenarnya berasal dari kelemahan yang lazim terdapat dalam infrastruktur Web2 tradisional.
Melalui analisis menyeluruh terhadap sejarah insiden eksploitasi kripto, laporan tersebut membedah beragam jenis kerentanan yang muncul.
Hasilnya cukup mengejutkan: sekitar 46,48% dari seluruh kripto yang hilang bukan disebabkan oleh masalah pada kontrak pintar, melainkan karena “kelemahan infrastruktur” atau permasalahan sistem komputer yang ada di perusahaan-perusahaan yang sedang berkembang.
Menggali lebih dalam, kerentanan pada Web2, seperti kebocoran kunci pribadi, ternyata menjadi penyebab signifikan dalam kehilangan kripto.
Namun, walaupun kerentanan terhadap Web2 mencapai 26,56% dari total insiden, dalam konteks jumlah insiden, masih berada di urutan kedua setelah kerentanan lainnya.
Hal yang menarik perhatian dari laporan ini adalah porsi besar dari kerugian kripto yang sebenarnya dapat dihindari jika infrastruktur Web2 telah diperkuat dengan keamanan yang lebih baik.
Ini menjadi sorotan penting karena seringkali fokus keamanan cenderung terpusat pada aspek Web3, sementara kelemahan yang sama berakar dari infrastruktur yang lebih tua.
Baca Juga : Tren Penipuan Kripto di Inggris Sasar Investor Muda, Ungkap Lloyds Bank
Laporan ini juga menimbulkan pertanyaan tentang tingkat kesiapan perusahaan-perusahaan dalam mengamankan infrastruktur mereka seiring dengan adopsi teknologi kripto yang semakin meluas.
Apakah investasi dalam keamanan Web2 harus menjadi fokus utama bersama dengan peningkatan keamanan Web3?
Dalam rangka meningkatkan keamanan di seluruh rantai kripto, perhatian terhadap infrastruktur Web2 dan penguatan sistem keamanannya menjadi esensial.
Diperlukan langkah-langkah proaktif guna memitigasi risiko yang terkait dengan kelemahan dalam infrastruktur yang sering kali diabaikan ini, sehingga dapat mengurangi risiko kehilangan kripto yang sebenarnya dapat dicegah. [RH]