Langkah El Salvador sebagai negara pertama yang melegalkan Bitcoin sebagai mata uang resmi terus menyita perhatian dunia.
Kali ini, negara di Amerika Tengah itu kembali membuat gebrakan dengan program inovatif: Visa Kebebasan Bitcoin yang berujung pada peluang menjadi warga negara El Salvador.
Disahkan pada 7 Desember 2023, undang-undang yang diberi nama “Adopting El Salvador Freedom Visa Program” membuka gerbang bagi investor Bitcoin dan Tether (USDT) untuk mengajukan kewarganegaraan El Salvador.
Skema ini mengundang minimal $1 juta investasi dalam dua cryptocurrency tersebut, sekaligus upaya El Salvador mengukuhkan diri sebagai ‘Silicon Valley’-nya dunia Bitcoin.
“Tekad kami jelas. Bitcoin adalah masa depan, dan El Salvador bercita-cita menjadi kiblatnya,” tegas Presiden El Salvador, Nayib Bukele. “Visa Kebebasan Bitcoin merupakan kunci pembuka menuju ambisi tersebut.”
Jalan menuju kewarganegaraan ini terbuka bagi individu yang memenuhi kriteria:
- Berusia minimal 18 tahun
- Rekam jejak bersih tanpa catatan kriminal
- Bukan warga negara atau penduduk tetap dari negara yang tidak mengakui kewarganegaraan ganda
Proses pengajuan berlangsung melalui situs web resmi pemerintah El Salvador dan diperkirakan memakan waktu sekitar 90 hari.
Reaksi terhadap program ini terbagi. Sebagian melihatnya sebagai langkah cerdas untuk menarik investasi, membuka jalan bagi inovasi, dan memperluas adopsi Bitcoin. Di sisi lain, kritik bernada bahwa ini tak ubahnya ‘menjual’ kewarganegaraan dengan bayaran aset digital.
Baca Juga : Waduh! Rupiah Terancam? Stablecoin Bikin BI Ketar-ketir
Keberhasilan program ini masih akan dinanti, tetapi satu hal pasti: El Salvador tak henti menggebrak dan menjadi pelopor dalam dunia Bitcoin. Keputusan mengadopsi Bitcoin sebagai mata uang legal sebelumnya pun menuai beragam tanggapan, namun negara kecil ini tak gentar melangkah dengan visi yang terarah.
Visa Kebebasan Bitcoin mungkin hanya langkah awal. Masa depan akan menjawab apakah El Salvador berhasil menyulap cita-citanya menjadi kenyataan, sekaligus membuktikan bahwa negara kecil bisa jadi pionir perubahan besar dalam lanskap keuangan global. [RH]