WuBlockchain melaporkan bahwa peretas Ronin Finance baru-baru ini mendistribusikan aset yang dicuri ke berbagai alamat dompet dan akun mixer untuk menutupi jejak mereka, termasuk menukarkan aset tersebut ke dalam fiat.
Pada 29 Maret, Ronin Finance menjadi korban peretasan DeFi terbesar di tahun ini, proyek setidaknya harus menanggung rugi hingga $615 juta. WuBlockchain menjelaskan bahwa kasus ini belum diusut secara tuntas, tetapi pihak mereka menjelaskan peretas secara aktif telah mendistribusikan aset curian ke berbagai dompet.
Menurut laporan WuBlockchain, 1.000 ETH telah dipindahkan ke alamat Ethereum lain tanpa jejak atau tag apa pun. Selanjutnya, peretas memindahkan 200 ETH ke akun mixer Tornado Cash untuk menyembunyikan pergerakan aliran aset curian.
Baca juga Jutaan Dolar Telah Terkuras dari Protokol DeFi Inverse Finance
Sementara 1.200 ETH (sekitar $3,5 juta) relatif kecil dibandingkan total curian sebesar $615 juta, tetapi dapat dipahami bahwa mengapa peretas mendistribusikan kembali jumlah tersebut. Satu-satunya cara untuk menarik sejumlah besar aset digital dalam bentuk fiat adalah dengan menggunakan bursa sentralisasi (CEX) dengan likuiditas tinggi dan volume perdagangan yang dapat memproses volume besar.
Berbagai CEX dilaporkan telah memblokir dana yang ditandai sebagai aset curian dari Ronin Finance. Berkat keterbukaan teknologi blockchain, pengguna dapat melacak asal dan titik akhir dari setiap koin jika tidak dicuci melalui akun mixer seperti Tornado Cash.
Sebelumnya banyak proyek terkait kripto seperti bursa, platform trading OTC, dan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi) telah memberi tahu pengguna bahwa mereka akan membatasi dana apa pun yang ditandai oleh komunitas sebagai ‘dana curian.’
Peretasan DeFi Masih Marak
Poly Network adalah platform DeFi yang mengalami peretasan terbesar setelah Ronin Finance, platform harus menanggung rugi sebesar $600 juta. Bantuan dari komunitas blockchain dan kripto telah menyetujui untuk memblokir setiap aliran masuk dari dompet yang telah ditandai sebagai ‘dana curian.’
Chainalysis meluncurkan ‘The 2022 Crypto Crime Report’ dan menyatakan bahwa antara kurun waktu 2020 dan 2021, platform protokol yield farming mengalami kerugian hingga $923 juta dan terjadi 64 kasus pencurian. Dalam laporan tersebut, Chainalysis menyimpulkan bahwa sektor DeFi menanggung total kerugian paling besar di industri kripto.
Sumber: U.today