Berdasarkan data terbaru dari Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications (SWIFT), Yuan Tiongkok baru-baru ini berhasil melampaui Euro, menjadi mata uang global kedua yang paling banyak digunakan di pasar pembiayaan perdagangan internasional.
Melalui laporan terbaru mereka, yang dikenal sebagai “RMB Tracker,” SWIFT mengungkapkan bahwa pangsa yuan mencapai 5,80% pada bulan September, mengungguli mata uang Eropa yang telah lama mendominasi pangsa pasar ini.
Dalam kurun waktu satu bulan, Yuan tumbuh hampir satu persen, meningkat dari pangsa 4,82% yang dicapainya pada bulan Agustus. Sementara itu, Euro, mata uang Eropa, hanya mampu memperoleh pangsa sebesar 5,43%.
Jepang dengan yen-nya menempati posisi keempat dengan pangsa 1,40%. Kedudukan Yuan yang semakin mendominasi ini diukur berdasarkan jumlah pesan MT400 (saran pembayaran) dan MT700 (penerbitan kredit dokumenter) yang dilakukan dalam sistem selama bulan September.
Namun, meskipun berhasil menduduki posisi kedua dalam penggunaan dalam transaksi lintas batas, jika dilihat dari segi nilai total transaksi, Yuan masih menduduki peringkat kelima.
Pangsa Yuan dalam nilai total transaksi global adalah sebesar 3,71%, yang menggambarkan bahwa mata uang ini masih memiliki potensi pertumbuhan lebih lanjut dalam meningkatkan peran internasionalnya sebagai alat pembayaran.
Peningkatan signifikan ini merupakan bukti dari upaya yang konsisten dalam internasionalisasi Yuan Tiongkok. Pemerintah Tiongkok telah meluncurkan berbagai inisiatif untuk mendukung penggunaan yuan di pasar global, dan hasilnya semakin terasa.
Baca Juga : Kepala Ilmuwan Meta Mengatakan, AI Tidak Dapat Mengancam Manusia
Dengan pergeseran ini, mata uang China terus memperkuat posisinya sebagai pesaing utama dalam dunia keuangan global.
Keberhasilan Yuan Tiongkok mengungguli Euro sebagai mata uang terpopuler kedua di pasar perdagangan internasional memperlihatkan perkembangan yang sangat positif dalam upaya globalisasi mata uang ini, serta potensi pertumbuhan yang masih besar di masa depan.
Semakin kuatnya Yuan dalam perdagangan internasional juga memberikan Tiongkok lebih banyak kendali dalam urusan keuangan global, membantu negara ini dalam merancang kebijakan ekonomi yang lebih efektif. [RH]