Yuga Labs, perusahaan di balik koleksi populer Bored Ape Yacht Club (BAYC) dalam bentuk NFT, akan menghentikan dukungan untuk protokol Seaport OpenSea mulai Februari 2024.
Keputusan ini diambil setelah OpenSea memutuskan untuk menghentikan pungutan royalti yang wajib bagi koleksi yang sudah ada. Koleksi NFT yang dibuat oleh Yuga Labs memiliki nilai hampir USD 5 miliar atau sekitar Rp 76,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.324 per dolar AS).
Selain itu, dalam sejarah perdagangan di OpenSea, BAYC sendiri telah mencapai total perdagangan senilai USD 2 miliar atau sekitar Rp 30,6 triliun.
Namun, nilai dasar proyek Yuga Labs terpengaruh dalam seminggu terakhir, menyebabkan BAYC, MAYC, dan BAKC masing-masing turun 20 persen, 22 persen, dan 29 persen. Sejak Agustus 2021, NFT Bored Ape belum pernah diperdagangkan dengan harga di bawah 23 ETH.
Baca juga: PayPal Hentikan Akses Pembelian Kripto di Inggris Sampai 2024
Baru-baru ini, OpenSea, sebagai pasar NFT terbesar kedua berdasarkan volume, mengumumkan rencana untuk menghapus alat penegakan royalti on-chain yang dikenal sebagai Operator Filter, mulai 31 Agustus.
Walaupun demikian, royalti untuk koleksi yang sudah ada masih akan diberlakukan hingga 29 Februari 2024. CEO dan pendiri OpenSea, Devin Finzer, menjelaskan bahwa meskipun alat penegakan royalti dihapus, biaya bagi para pembuat konten tidak akan berkurang, hanya mekanisme penegakan yang dihilangkan.
Namun, keputusan OpenSea ini mendapat kritik dari investor terkenal mereka, Mark Cuban, yang menganggap langkah ini sebagai “kesalahan besar” karena tidak mengumpulkan royalti dari penjualan NFT, yang menurutnya dapat merusak kepercayaan pada platform dan industri NFT secara keseluruhan.[DS]