Sam Bankman-Fried, mantan CEO FTX, telah dinyatakan bersalah dalam persidangan penipuan FTX dengan semua 7 dakwaan yang dihadapinya. Keputusan ini diumumkan oleh juri dalam persidangan pidananya di New York setelah sekitar empat jam pertimbangan.
Dalam pengadilan, Bankman-Fried dinyatakan bersalah atas dua tuduhan penipuan kawat, dua tuduhan konspirasi penipuan kawat, satu tuduhan penipuan sekuritas, satu tuduhan konspirasi penipuan komoditas, dan satu tuduhan konspirasi pencucian uang. Keputusan ini mengguncang dunia keuangan dan hukum di Amerika Serikat.
Hakim Distrik New York, Lewis Kaplan, akan menjatuhkan hukuman terhadap Bankman-Fried pada tanggal 28 Maret 2024. Meskipun jaksa pemerintah akan memberikan rekomendasi hukuman, keputusan akhir ada di tangan Hakim Kaplan.
Dalam sebuah konferensi pers di luar pengadilan, Jaksa AS Distrik Selatan New York, Damian Williams, menggambarkan tindakan Bankman-Fried sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika.
Kasus ini telah mengejutkan banyak pihak dan menjadi sorotan utama dalam dunia hukum dan keuangan. Selain Bankman-Fried, beberapa eksekutif kunci dari FTX juga terlibat dalam kasus ini.
Mantan CEO Alameda, Caroline Ellison, pendiri FTX, Gary Wang, dan mantan kepala teknik FTX, Nishad Singh, telah mengaku bersalah atas berbagai tuduhan dan bekerja sama dengan pemerintah untuk bersaksi melawan Bankman-Fried selama persidangan berlangsung selama lima minggu.
Baca juga: Sam Bankman-Fried Menuju ke Penjara Karena Merusak Bukti
Akan tetapi pengacara Bankman-Fried, Mark Cohen, menyatakan kekecewaannya atas keputusan Hakim yang berlangsung selama persidangan tersebut.
“Kami menghormati keputusan Hakim. Namun kami sangat kecewa dengan hasilnya. Tuan Bankman Fried bersikeras bahwa dia tidak bersalah dan akan terus melawan tuduhan terhadapnya dengan penuh semangat.” pungkas Cohen dalam persidangan.
Kasus ini telah menjadi sorotan publik dan menunjukkan dampak yang signifikan pada dunia keuangan dan hukum di Amerika Serikat.
Keputusan persidangan ini telah mengirimkan pesan keras kepada pelaku kejahatan keuangan dan memberikan peringatan tentang konsekuensi serius dari tindakan penipuan.
Para pengamat industri dan pengacara sedang memantau perkembangan kasus ini karena berpotensi mengubah tata cara hukum dan regulasi di industri keuangan. [RH]
