Pada Rabu 6 Oktober 2021, seorang pembeli melakukan transaksi pembelian Bitcoin di bursa pusat sneilai $1.6 miliar. Kira-kira angka tersebut merupakan 4.5% dari volume harian rata-rata di pasar Bitcoin selama bulan Agustus hingga September. Terdapat beberapa hal menarik yang bisa kita simak dan pelajari terkait pembelian tersebut.
Baca juga Penambang Bitcoin dan Ethereum Menimbun Keuntungannya
Besar dan banyaknya angka dalam satu pertukaran ini membuat harga Bitcoin mengalami kenaikan sebanyak 5% menjadi $55.500.
Tampaknya pembelian sejumlah besar tersebut dilakukan dengan tergesa, minim pertimbangan dan dinilai tidak rasional. Pasalnya, seorang pembeli yang mengedepankan perspektif jangka panjang akan lebih berhati-hati dengan tujuan untuk mendapatkan harga terbaik dan mengurangi risiko slippage.
Pembelian besar dalam satu waktu tersebut akan mengisi setiap penawaran yang akhirnya akan mendorong harga transaksi menjadi semakin tinggi. Sebaliknya, jika transaksi dilakukan secara bertahap maka potensi harga yang kita dapatkan menjadi lebih rendah.
Asumsi awal terhadap transaksi ini adalah dilakukan di Amerika Serikat. Nyatanya, transaksi ini berlangsung di wilayah Asia, China. Fakta tersebut tentu mengejutkan, mengingat China tengah dilanda kesengsaraan pasar modal yang cukup berarti. Hal ini karena nilai saham real estate di negara ini terus mengalami penurunan sehingga beberapa di antaranya melakukan go private. Terlebih, sepertiga dari kegiatan ekonomi China bergerak di sektor real estate.
Media memaparkan bahwa pembelian tersebut dilakukan dengan mata uang dolar. Namun, kemungkinan besar mata uang sebenarnya yang digunakan sebagai alat transaksi adalah stablecoin USDT— dikeluarkan oleh Tether sebagai jalan transaksi masyarakat China dalam perdagangan di bursa Binance atau Huobi.
Masih berkaitan dengan krisis real estate yang dialami oleh China. Pada hari Kamis, BloombergBusinessWeek merilis sebuah cerita “Setelah saya kembali ke AS, saya memperoleh dokumen yang menunjukkan akun terperinci tentang cadangan Tether Holdings. Dikatakan bahwa mereka memberikan pinjaman jangka pendek senilai miliaran dolar kepada perusahaan besar China— sesuatu yang dihindari dana pasar uang. Itu terjadi sebelum salah satu pengembang properti terbesar China Evergrande Group mulai runtuh.”
Sumber:
https://www.coindesk.com/markets/2021/10/10/who-bought-16b-in-bitcoin-wednesday-and-why/