Headlines

Elon Musk Menuduh SEC dan DOJ Lakukan Penyalahgunaan Kewenangan

Elon Musk Menuduh SEC dan DOJ Lakukan Penyalahgunaan Kewenangan

Elon Musk, tokoh terkemuka dalam industri teknologi dan bisnis, memicu perdebatan yang intens dalam dunia keuangan dan hukum. 

Hal ini terjadi setelah Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) menggugatnya atas tuduhan gagal memberikan kesaksian dalam penyelidikan terkait pembelian Twitter senilai $44 miliar pada Oktober tahun sebelumnya. 

Namun, yang lebih mencolok adalah klaim yang diajukan oleh Musk bahwa SEC dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) tengah menyalahgunakan kewenangan mereka demi kepentingan pribadi dan politik.

“Perombakan menyeluruh terhadap lembaga-lembaga ini sangat diperlukan, yang telah menyalahgunakan kekuasaan regulasi mereka demi keuntungan pribadi dan politik,” ujar Musk.

Musk mengeluarkan pernyataan kontroversial ini melalui platform X, di mana ia menyerukan perlunya “perombakan menyeluruh” terhadap SEC dan bahkan menyarankan agar regulator ini, bersama dengan DOJ, menjadi objek penyelidikan. 

Masalah ini mencuat setelah SEC awalnya memanggil Musk pada bulan Mei 2023 dan menjadwalkan sesi pemeriksaan di kantornya di San Francisco pada tanggal 15 September. Awalnya, Musk setuju untuk mengikuti jadwal tersebut.

Namun, dua hari sebelum tanggal yang ditentukan, Musk tiba-tiba mengumumkan bahwa ia tidak akan hadir dan menyampaikan beberapa “keberatan palsu,” menurut pernyataan resmi dari SEC. Keputusan ini mengguncang pasar finansial dan menciptakan ketidakpastian lebih lanjut terkait kasus ini.

Tuduhan yang dilontarkan oleh Musk terkait penyalahgunaan kewenangan oleh SEC dan DOJ memberikan dimensi baru dalam pertempuran hukum yang tengah berlangsung. 

Pernyataannya menimbulkan pertanyaan serius mengenai etika dan integritas lembaga-lembaga pengatur keuangan utama di Amerika Serikat. [RH]