Di Afrika, di mana para pendukung cryptocurrency percaya bahwa teknologi memiliki peluang lebih baik untuk berhasil, tugas meyakinkan warga benua menjadi lebih sulit oleh scammers. Jumlah orang yang kehilangan uang karena penipuan kripto tetap sangat tinggi, dan ini bertentangan dengan upaya adopsi. Untuk mengatasi tantangan ini, seorang pendidik dan penulis Namibia, Gurvy Kavei, memutuskan untuk menerbitkan sebuah buku yang membagikan apa yang telah dia pelajari.
Kavei, yang juga seorang tutor di Universitas Namibia, mengatakan bahwa dia mengharapkan buku itu membantu para praktisi, pembuat kebijakan, serta pendidik seperti dirinya, untuk mengenal dasar-dasar teknologi.
Alasan Kavei Membuat Buku
Dengan tingkat adopsi kripto dan blockchain yang rendah di Afrika dan Namibia khususnya, menjadi kewajiban untuk menciptakan dan berbagi pengetahuan dengan generasi masa depan dari banyak calon ekonomi digital. Jadi ini untuk membantu mereka yang ingin membantu diri mereka sendiri di ruang kripto/blockchain.
Baca Juga : Potensi Blockchain Berkaitan dengan Teknologi AI
Neo-ekonomi bukan lagi tentang monopoli akumulasi kekayaan, tetapi tentang kemakmuran bersama. Jadi Kavei memutuskan untuk menulis buku ini untuk berbagi kemakmuran baik kekayaan maupun pengetahuan.
Seberapa Penting Peluncuran Buku Ini?
Pentingnya buku ini tidak terukur. Ini mencakup hampir 360 derajat dari seluruh ekologi kripto. Ini menguraikan ruang lingkup revolusi Industri ke-4 dan bagaimana terhubung ke teknologi blockchain.
Buku ini lebih jauh menyelami penambangan kripto dan perdagangan kripto. Aspek ketiga dan terpenting yang dicakup buku ini adalah jejak geografis, permutasi peraturan, dan fintech enabler yang memungkinkan praktisi dan pengusaha untuk meletakkan tangan yang kuat pada ekonomi digital baru. Jadi, buku ini berguna bagi para praktisi, pembuat kebijakan, dan juga pendidik.
Evolusi Adopsi Blockchain di Afrika
Adopsi teknologi blockchain dan cryptocurrency menawarkan banyak pilihan dan skalabilitas kepada pengguna untuk kemudahan melakukan transaksi bisnis di seluruh benua Afrika. Ini telah membuat benua Afrika semakin merangkul uang tunai seluler dan mata uang virtual.
Namun, masih ada beberapa keraguan di dalam pemerintah Afrika untuk sepenuhnya merangkul dan mengadopsi teknologi blockchain karena tampaknya kehilangan kendali, tidak adanya kerangka peraturan yang jelas, pemahaman yang buruk tentang kasus penggunaan teknologi ini dan ketakutan akan kegiatan pencucian uang yang difasilitasi melalui uang maya.
Sumber : news.bitcoin.com
