Pada Hari Perempuan Internasional bulan lalu, Bain Capital Crypto mengumumkan dana crypto-native sebesar $560 juta. Namun, perusahaan investasi tersebut mendapat kecaman dari publik karena Bain Capital hanya menjalin kemitraan dengan pengusaha laki-laki.
Stefan Cohen, salah satu eksekutif Bain Capital, telah menyalurkan permintaan maaf melalui Twitter. Cohen menjelaskan bahwa Bain Capital akan berkomitmen untuk mempekerjakan perempuan, berinvestasi dalam proyek-proyek yang dipimpim perempuan, serta pihak mereka juga akan mensponsori kreativitas dan inovasi perempuan dari berbagai kalangan.
Satu minggu setelahnya, Bain Capital mengumumkan bahwa perusahaan telah mengangkat Lydia Hylton, seorang investor dari Redpoint Ventures. Hylton sebelum ini bekerja sebagai konsultan di Bain, tetapi berhenti ketika ia beralih profesi sebagai ilmuan data di Facebook. Pada awal 2021 dan setelah ia mendapat gelar MBA dari Stanford, Hylton bergabung dengan Redpoint untuk membantu perusahaan tersebut meningkatkan praktik kripto.
Dalam sebuah wawancara bersama TechCrunch, Hylton mengatakan ada ‘salah penilaian’ dari publik mengenai Bain Capital ketika perusahaan mengumumkan dana investasi mereka pada Maret lalu.
“Saya bertemu dengan tim pada Januari dan saya telah menandatangani kontrak sebelum hari Perempuan Internasional,” Hylton menjelaskan. Selain itu, ia tidak dapat mengumumkan kemitraan ini lebih awal karena kontrak belum disampaikan kepada pihak Redpoint kala itu. Hylton berpendapat inilah yang membuat publik bereaksi bahwa Bain Capital tidak memiliki mitra dengan pengusaha perempuan.
Baca juga Iran akan Meningkatkan Hukuman untuk Crypto Mining Ilegal
Hylton menerangkan bahwa ia tertarik pada industri kripto sejak lama, fokus pertamanya adalah keuangan terdesentralisasi (DeFi). Ketertarikannya telah mengantarkan perempuan ini sebagai seorang investor kripto aktif. Secara pribadi, Hylton berpandangan bahwa kripto dan desentralisasi dapat menunjang komunitas dibandingkan dengan bisnis tradisional.
Fokus Hylton akhirnya mendorong perempuan ini untuk bergabung dengan perusahaan yang berfokus pada kripto. Ia juga ingin bergabung dengan platform yang dapat membantu pada pendiri dan pengembang selama proses peluncuran proyek mereka.
Di Bain Capital, Hylton akan bekerja pada proyek DeFi tahap awal, termasuk aplikasi dan protokol yang berfokus pada konsumen dan DAO. Hylton juga menjelaskan bahwa ia bukanlah satu-satunya mitra perempuan dari Bain Capital dan masih ada mitra perempuan lainnya. Ia menekankan bahwa Bain Capital Crypto jauh dari persepsi ‘Crypto Bros.’
Sumber: Techcrunch