
Baru-baru ini, sudah banyak perusahaan-perusahaan kripto yang dikabarkan telah memberhentikan sejumlah karyawannya. Bursa kripto Gemini pun pada akhirnya turut memutuskan untuk mengurangi jumlah karyawannya. Namun, yang berbeda adalah, mereka akan melakukannya sebanyak tiga kali.
Baru-baru ini, perusahaan tersebut telah memberhentikan 10% dari jumlah keseluruhan karyawannya. Kemudian, ketika ditanya tentang alasannya, mereka juga menyatakan bahwa itu disebabkan oleh ‘kondisi pasar yang bergejolak.’ Namun, bursa kripto tersebut memutuskan untuk kembali mengurangi jumlah karyawannya. Menurut sumber, jumlah karyawan yang mereka berhentikan kali ini telah mencapai 7%.
Tak berhenti sampai disitu saja, Bursa Kripto Gemini pun bahkan telah merencanakan akan melakukan PHK ronde ketiga yang akan mereka lakukan di kemudian hari. Terlebih lagi, mereka mengatakan akan memberhentikan lebih banyak karyawan pada saat itu.
Meskipun disayangkan, tapi memang beberapa platform kripto lainnya juga sama-sama telah memberhentikan banyak karyawan perusahaan. Dan semua ini menunjukkan bagaimana parahnya krisis bear market yang mereka hadapi secara global. Akibatnya, kerugian besar yang mereka alami membuat perusahaan tidak punya pilihan lain selain mengurangi tenaga kerja mereka. Begitu pula dengan marketplace NFT terbesar, OpenSea yang juga memutuskan untuk memberhentikan 20% dari tim mereka pada minggu lalu.
Baca Juga : Blockchain.com Memberhentikan 25% Tenaga Kerjanya di Tengah Penurunan Pasar Kripto
Di samping itu, salah satu proyek yang juga terkena dampak yang signifikan selama crypto winter ini adalah Celsius Network, sebuah perusahaan pemberi pinjaman kripto yang memberhentikan 150 karyawan mereka. Kemudian, mereka juga telah mengajukan kebangkrutan.
Kuartal memang sudah tidak diragukan lagi bahwa telah menjadi masa-masa sulit yang membuat dua koin kripto paling terkenal di dunia, Bitcoin dan Ethereum, jatuh sekitar 70%. Tak hanya itu, hedge fund lain yang beroperasi di pasar kripto, yaitu Three Arrows Capital (3AC) juga ikut terkena dampaknya dan tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka kepada berbagai perusahaan.
Para pendiri perusahaan tersebut juga dikabarkan telah melarikan diri dan menghilang dari media sosialnya. Dan untuk saat ini, pihak berwajib masih terus sedang mencari keberadaan mereka. Sementara itu, jumlah pinjaman yang gagal mereka bayarkan totalnya adalah $650 juta.
Sumber : thecoinrepublic.com