Nonfungible Token (NFT) kini telah menarik lebih banyak pengguna, bahkan sekelompok penipu juga tertarik dengan mereka. Harta karun digital ini telah menarik perhatian pelaku kejahatan Web3, yang telah mencuri jutaan dolar melalui penipuan dan jenis serangan lainnya.
Namun, para ahli di industri Web3 mengklaim bahwa ada banyak strategi dan sumber daya yang tersedia untuk membantu melindungi agar tidak menjadi korban pencurian NFT lagi. Pengguna juga bisa mengambil berbagai langkah-langkah setelah mengalami peretasan yang mengakibatkan hilangnya koleksi digital mereka.
Ronghui Gu, salah satu pendiri dan CEO firma keamanan blockchain CertiK, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa langkah pertama dan terpenting adalah harus selalu uji tuntas. “Hindari mengklik tautan yang mencurigakan dan berhati-hatilah saat menandatangani persetujuan token,” ujar Gu.
Baca Juga : Perusahaan Web3 “Fastex” telah Mengumpulkan $23,2 Juta Melalui Penjualan Fasttoken (FTN)
Eksekutif juga telah memberikan praktik terbaik lainnya seperti memeriksa dan mencabut izin yang tidak diperlukan secara berkala dan memisahkan NFT ke dalam dompet yang berbeda sesuai dengan tujuannya. Beliau juga menjelaskan bahwa:
“Penahanan jangka panjang harus disimpan dalam dompet aman dan berinteraksi seminimal mungkin. Dompet perangkat keras memiliki kurva pembelajaran yang agak curam, tetapi investasi waktu itu sepadan.”
Ketika ditanya tentang apa yang dapat dilakukan setelah aset hilang, Gu mengatakan bahwa itu sangat disayangkan, tetapi “tidak banyak” yang dapat dilakukan pengguna untuk memulihkan aset. Namun, pasar NFT dapat memasukkan NFT ke dalam daftar hitam sehingga tidak dapat digunakan lagi.
“Meningkatkan kesadaran akan penipuan umum adalah upaya berkelanjutan. Mendidik pengguna tentang cara paling aman untuk bertransaksi dan bagaimana mereka dapat meminimalkan risikonya adalah langkah pertama,” tambahnya.
Sumber : cointelegraph.com